Antara Aku, Kamu dan Dia

aku gak tau.. berapa lama kamu memadangi foto itu..
kamu memolesnya..
memperindah..
lalu memakaikannya aksesori mewah..
kamu mencintainya..
kamu ingin memilikinya..
dan kamu cuma punya dia..
bukan yang lain..
aku bosan mencari tau..
aku bosan berteriak padamu..
aku juga telah bosan memberimu ruang dihatiku..
tersita sia-sia..
semuanya indah bagimu..
aku terlalu sering menangis..
aku terlalu sering menyembunyikannya..
dan aku juga telah terlalu sering bertanya..
kamu mencintainya..
dan aku benci kamu dan dia..

Pujian untuk Kekasih

Kamu
Cantik kalo sedang marah… .
Kamu terlihat Sexy jika sedang
cemburu… .
Kamu begitu Sabar di saat
menyebalkan.. ..
Kamu tetap Anggun meskipun lelah….
Kamu selalu Ceria di kala menangis….
Kamu berusaha Tegar di saat-saat
duka….
Kamu adalah Kehangatan sewaktu
“sekeliling” terasa dingin….
Kamu tetap Indah setelah terbangun
dari tidurmu… .
Kamu selalu Harum tanpa parfum….
Kamu mencoba Bijak di tengah dunia
yang sekarat… .
Kamu tetaplah kamu, meski amnesia
menimpa ingatanku… .
Hatikulah yang kan menyimpan segala
Kebaikan dari Cintamu…
dan Kamu….
Terlalu Istimewa jika tak dapat kumiliki
seumur Hidupku.. ..

.

Jangan Pupus

pada kaki
yang kadang berat menyambung langkah
pada jiwa
yang kadang letih menyimpan tanya
pada hati
yang kadang jera melukis asa
jangan biarkan semua pupus
pada cinta
yang kadang tampak pudar atau sembunyi entah dimana
beri aku senyum indahmu kemanapun mukaku menghadap
pada kaki
ketika langkah mulai berat
pada jiwa
ketika tanya tak dapat terjawab
pada hati
ketika asa mulai pudar
lihatlah lagipada cinta

Menuju Cahaya

Kuhadapkan hati, jiwa ragaku kehadiratMu
Seraya syukur memuja asmaMu
Mengemis sepucuk padi, mengiba sepancar sinar
Sejuk hati, tentram jiwa, kala damai kian membelai
.
Namun ketika asap hitam kian menebal
Asap keindahan, kepedihan dan kegelapan
Meski ku berdiri tegap, segalanya bertabrakan
.
Ketika segumpal hawa berkobar dalam dada
dipacu segelintir mahluk api hina
Secuil takwa tenggelam diaduk darah yang mengalir dalam
Bagai tiada arti segenggam iman memeluk kalbuku
.
Aku seorang hamba yang tak kenal pahit dunia
Yang kutahu hanyalah sinar yang menyilaukan, menutup mataku
Ya Rabb, beri aku jalan, beri aku tangan
Kugapai bulanMu dalam gelap malam

Cinta diujung senja

Senja hari ini
mengapa begitu berbeda
tak tampak langit barat
berarak merah pekat
semua tertututp awan jingga
Cinta hari ini
mengapa begitu berbeda
saat hidup semakin senja
cinta sejati peluk raga
buatku rasakan kejam cinta
Walau cinta ini
belum merekah, bak
bunga belum ternoda asa
tapi rasa ini telah
tenggelam dalam sanubari jiwa
Ku tahu cinta ini
terantuk di ujung senja
kan ku bawa semua
lewat harum kamboja
di pelabuhan jiwa

Karangan Belaka

Tak mengerti
Begitu besar kau tampung
Indahnya senja dalam mimpi
Megahnya tampak matahari dalam senyum
Tapi tak gentar menyakiti
Tak segan tersakiti
Demi indah yang lain
Indah yang sama

Mengapa tak nampak waktu?
Tak tampakkah di indah irismu?
Betapa bodoh….
Tak pertimbangkan rasa yang lain
Buta sudah cara pikir
Hilang sudah memori masa
Kala bersama tersenyum
Kini tak berlaku

Hadirku dalam memorimu sirna
Sungguh siapa yang bodoh?
Mengapa harap begitu besar
Untuk sadarkanmu akan perasaan
Dengan pincang yang adalah aku
Dengan buruk pikiranku
Tentu pilihmu dirinya
Yang indahnya setara
Yang gemulainya sama

Kini dengan hitamku
Kering darah takkan tampak
Dari luka yang kau beri nyata
Demi berlari bersamanya
Perihnya tak dapat dipercaya
Dalam remang gelap aku bertanya
Bagaimana semua berawal?
Dalam gelap aku sadar
Aku terjebak dalam gilanya cinta
Abnormalitas antara sesama wanita
Kini semua gelap dalam tawa
Dalam tawa tak lagi terasa
Akhir yang begitu nyata

Asa Yang Hilang

Malam telah merangkak semakin larut
Begitu Gelap dan Sunyi
Sebongkah asa melambung tinggi
Menanti sesuatu yang tak pasti
Ku coba tuk berdiri
Menyusuri khayal yang tak pasti
Dalam kekalutan ku berjalan
Menggapai bayang-bayangmu
Biarkan waktu berputar
Biarkan nafas mendesah
Biarkan kepedihan menggigit kalbu
Mengiringi luka sepotong hati
Seiring langkah yang tertatih-tatih
Ingin ku sampaikan kepedihan ini
Melalui lorong-lorong yang sepi
Melalui jurang yang terjal
Saat ini…
Malam telah berganti pagi
Biarkan aku pergi dan menata diri
Mengiringi bunga-bunga yang tak biru lagi

Long Distance Relationship

Bagai pungguk merindukan bulan
Begitulah aku yang merindukanmu
Setelah kau pergi tinggalkanku
Entah dimana kau kini kekasih
Hari  yang aku lalui terasa begitu lama tanpa dirimu disampingku
Kasih adakah juga engkau merasakan sebagaimana  yang aku rasakan
Cintaku terhalang jarak
Kemana ku hendak melepaskan rindu
Cintaku terhalang rentang waktu
Entah bila kita kan bertemu
Adakah engkau merinduiku sebagaimana aku merinduimu
Adakah engkau masih setia setelah engkau jauh dari diriku
Masih ku ingat kasih saat kita berjanji tuk saling setia
Kini apakah dirimu masih memegang janji itu?

Penantian Tak Terbalas

bayanganmu hadir membelah malam hening
mengusik kalbu yang hampir tertidur
membangunkan jiwa yang terlelap
terbuai mesra angan dan khayalan
kau berdiri seolah ada
kau tersenyum bagaikan nyata
matamu memancar menebar lara
pada sayap yang kian patah
aku mengerang kesakitan
dada tergores luka
dan hati yang dulu terbalut
kembali bersimbah darah
kuhimpun nafas menyimpul daya
berdiri tegak bagai seorang tegar
menghadirkan pasti menepis keraguan
menanam keyakinan mengusir duka
kucoba tabur benang nyata
meyakini hadirmu sebuah maya
yang tak menjanjikan apa-apa
hanya menguak tabir lama

Bayang Lama

selamat malam bayang lama
pulang dan tidurlah dalam kesenyapan
tak perlu kembali menawarkan bunga
sejuta harap dan impian
terbaringlah wahai bayang lama
tak usah hadir mengusik mimpi
biarkan jiwa terlelap damai
hingga menjelang fajar kemerahan
dan…
kejarlah bayangan yang kau inginkan
tetapi ingat bayangan itu hanya semu
bila bayangan itu telah sirna
kembalilah kasih padaku

aku takkan menyerah

berlayar ku arungi samudera
nak mencari secercah kedamaian
nak mencari segumpal kebahagian
walaupun badai coba menghadang
sekalipun topan datang menerjang
aku takkan takut
sebab aku bukan insan pengecut
aku takkan pernah menyerah
sekalipun jiwa terasa lelah
aku akan tetap menelusuri
tebing-tebing terjal
aku akan tetap menyeberangi
riak gelombang lautan
sampai ku temui makna hidup
dalam bayangan kuncup

Tentang Kamu

malam ini kamu datang lagi menyapaku
kembali menawarkan asa
yang sempat terpenggal cinta sesaatku
ternyata rasamu masih sama
masih seperti berbulan-bulan
atau bahkan bertahun yang lalu
ketika aku lebih memilih dia
dan tak memperdulikanmu
kamu selalu datang disaat yang tepat
disaat aku kehilangan cinta
disaat aku berurai air mata
kamu ada tuk menghiburku
mata itu masih seperti dulu
menyiratkan kerinduan dan kasih sayang
senyum mu juga masih menyejukkan
dan kata-katamu masih menenangkan
tapi entah mengapa sampai saat ini
aku belum bisa membalas cintamu

Cukup Hanya Sahabat

rona-rona biru memberi ceria
melangkah kita berdua
menyusuri hari-hari bahagia
kita selalu tertawa dan bercanda
ku suka senyummu
ku suka bermain denganmu
pertemuan demi pertemuan
kau semai buih-buih cinta
kau bisikkan kata asmara
bergetar kalbu ini
berdebar jantung ini
tak pernah ku mengira ini kan terjadi
oh…sungguh misteri
haruskah ku terima kata hatimu?
haruskah ku jadi kasihmu?
tidak…itu tak mungkin
karena kau teman ku…kau sahabatku
jangan…jangan nodai persahabatan kita
cukup kita bersahabat saja
sebab sahabat kan selalu kekal abadi
selamanya…
walau kau setia menanti
hanya pengorbanan sia-sia
dapat membuatmu terluka dan merana