Hikmah Utama Puasa Ramadan

 

 

BULAN Ramadan telah datang menghampiri kita. Bulan Ramadan adalah bulan yang diliputi rahmat dan ampunan Allah SWT. Di bu lan suci ini, kaum Muslim diwajibkan men jalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Ibadah puasa Ra madan merupakan ibadah wajib yang ada di dalam rukun Islam de ngan menahan rasa la par dan dahaga serta hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa mulai dari terbit fajar di timur hingga terbenam matahari di barat. Ibadah puasa Ramadan memiliki hikmah utama berupa peningkatan ketakwaan kita sebagai hamba Ilahi Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada umat-umat sebelum kamu agar kamu menjadi orangorang yang bertaqwa.” (QS 2: 183).
Takwa adalah buah yang diharapkan dan dihasilkan dari menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Hal itu akan menjadi perisai bagi kita agar tidak terjatuh ke dalam lembah kemaksiatan dan kehinaan. Takwa merupakan tujuan paripurna dari ibadah puasa yang termanifestasi dalam beragam aktivitas dengan segala hikmah yang dikandungnya. Paling tidak ada enam hikmah utama yang dapat kita peroleh dari menjalankan ibadah puasa Ramadan. Pertama, ibadah puasa Ramadan melatih ketahanan rohani manusia untuk dapat mengendalikan hawa nafsu. Apabila seseorang sudah memiliki ketahanan rohani yang baik, maka ia akan dengan mudah menghadapi berbagai tantangan hidup dengan tetap berpijak pada jalan yang benar dan terjauh dari menghalalkan segala cara. Kedua, ibadah puasa Ramadan mendidik manusia untuk berlaku sabar.
Perilaku sabar ini akan berkontribusi pada penguatan daya tahan rohani kita sebagai hamba Allah SWT dalam menjalani kehidupan ini baik dalam konteks hubungan sesama manusia (hablun minannas) maupun hubungan dengan Allah (hablun minallah). Ketiga, memperkuat etos kerja. Ibadah puasa yang sungguh- sungguh dilakukan atas dasar keimanan pasti dilandaskan pada kesadaran dan keinginan untuk menggapai ridha Allah SWT. Apabila sikap itu terus dipelihara dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari hidup kita, maka tentu akan berdampak pada penguatan etos kerja kita sehari-hari dalam rangka mencapai cita-cita duniawi yang diridhai Allah SWT. Keempat, meningkatkan rasa syukur terhadap nikmat Allah SWT. Kesadaran manusia untuk bersyukur terhadap suatu nikmat Tuhan akan terjadi apabila nikmat itu hilang dan kemudian dapat diperoleh kembali.
Saat menunaikan ibadah puasa Ramadhan kita untuk sementara waktu kehilangan berbagai nikmat duniawi, seperti makan dan minum. Ketika waktu berbuka puasa tiba kita kemudian tersadar sepenuhnya arti nikmat tersebut. Kelima, melalui ibadah puasa Ramadan kita dapat meningkatakan kesadaran untuk berperilaku displin. Keteraturan waktu saat sahur dan berbuka puasa merupakan perwujudan dari hal itu. Keenam, ibadah puasa Ramadan juga membawa manfaat bagi kesehatan jasmani kita. Sebagaimana hasil riset di dunia kesehatan selama ini perut merupakan salah satu sumber utama datangnya penyakit. Apabila perut kita terus disesaki makanan secara berlebihan, maka lambat laun akan muncul penyakit. Puasa memberi jeda bagi organ tubuh (perut) untuk memfilter makanan yang berpotensi mendatangkan penyakit dan mengolah yang lainnya menjadi vitamin yang menyehatkan.
Dengan menunaikan ibadah puasa Ramadan pula, pola makan kita pun menjadi lebih tertata sehingga organ pencernaan memiliki waktu istirahat yang relatif cukup panjang. Dalam jangka panjang hal itu sangat baik bagi kelangsungan kesehatan kita. Terkait hal ini, Allah SWT berfirman, “Makan dan minumlah kamu dan janganlah berlebih-lebihan. Sesung guhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS 7: 31). Demikian enam hikmah utama yang dapat kita peroleh dari menunaikan ibadah puasa Ramadan. Semoga pemahaman akan hikmah puasa tersebut mendorong kita semua kaum Muslim untuk lebih bersungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini. (*)